Berkeluhkesah Ketika Ditimpa Musibah. Musibah akan senantiasa menimpa seorang mukminah (wanita yang beriman kepada Allah), hingga ia berjalan di muka bumi tanpa ada suatu kesalahan pun pada dirinya. Jika ia ridha, maka Allah pun akan ridha kepadanya. Namun, jika ia berkeluh kesah, maka ia akan mendapatkan kemurkaan dari Allah. Islammengajarkan umatnya tak mudah berkeluh kesah. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika kita renungkan dengan baik, sejatinya setiap hari marupakan hari baik yang telah dipersembahkan Allah SWT Sang Pencipta untuk para hamba-Nya. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya hidup untuk dijalani dan dinikmati bukan diratapi. "Jalanilah hari ini dengan Allahtelah berjanji memberikan pahala yang besar pada mereka yang bersabar dan tidak berkeluh kesah. Bersabar juga merupakan cara agar hati tenang dalam Islam. وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ Denganberkeluh kesah, kita sebenarnya mengakui bahwa kita adalah hamba-Nya, yang butuh pada Tuhannya (Allah). Dan saat kita mengadu dan berkeluh kesah pada Allah, sesungguhnya kita merasa dekat dengan Allah dan percaya bahwa Allah mau mendengar curhat kita. Inilah nilai ubudiyah/penghambaan yang sesungguhnya. Sifatpertama yaitu " keluh kesah" dapat dikikis dengan sholat, karena sholat merupakan sarana berkeluh kesah yang sesungguhnya, yaitu berkeluh kesah kepada Allah yang dapat menghilangkan kesedihan dan kedukaan sehingga berubah menjadi kebahagiaan dan ketenangan. Shalat lebih dari sekedar rukun Islam dan simbol iman. ZoP4tB. Manusia perlu mengenal dirinya bahwa hakikat dirinya adalah makhluk yang lemah, karena itu kita menyadari bahwa ketika kita sedang ditimpa sebuah ujian dan cobaan maka itu merupakan sinyal agar kita kembali pada Allah dengan melakukan curhat atau berkeluh kesah padanya, dalam wujud doa. Manusia adalah makhluk yang lemah Mengenal kembali hakikat diri sebagai manusia yang lemah, Allah SWT berfirman “dan manusia dijadikan bersifat lemah.” QS. An-Nisa’ 28 dan manusia juga sombong karena “Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.” QS. Fathir 15. Ingat tentang kenyataan hakikat diri manusia yang sejatinya lemah tidak berdaya akan semua yang mereka harapkan belum atau tidak terkabul dan mendapati sebuah cobaan dan ujian. Keutamaan berdoa Berikut beberapa keutamaan ketika berdoa Ibadah dalam wujud doa Berdoa merupakan bagian dari ibadah, Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah ibadah”, kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu”. [Ghafir 60]. Menjadi ibadah paling mulia Menjadi hal yang paling mulia dan tidak ada ucapan yang lebih mulia dari doa kepada Allah SWT. Seperti dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362]. Dijelaskan pula dalam firman Allah SWT yang berbunyi “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu“. [Al-Hujurat 13]. - Dapat menenangkan hati Berdoa menjadi salah satu cara yang dapat menenangkan hati karena mengingat-Nya, Allah SWT berfirman “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” QS. Ar Ra’du 28. Terkini JAKARTA— Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah SWT, sebagaimana Nabi Muhammad SAW mengeluhkan perbuatan kaumnya kepada Allah azza wajalla. Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain. Sedangkan Allah SWT pasti memberikan jalan keluar ketika kita meminta kepada-Nya. Seorang Muslim yang baik tidak akan mengeluhkan takdir Allah SWT kepada manusia. Sebab dia mengetahui itulah takdir yang diberikan Rabb yang Mahamengasihi. Ada hikmah yang tersembunyi dari takdir itu yang akan berakhir dengan kebahagiaan. Sifat keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat keluh kesah bisa diubah menjadi energi positif, manakala seseorang mampu melakukan delapan hal yang ditawarkan Alquran dalam surat al-Maarij ayat 23-34. Pertama, selalu melanggengkan sholat. Dalam kondisi dan situasi apa pun, mereka selalu melakukan sholat. الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ “Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” QS Al-Maarij ayat 23 Kedua, menyisihkan sebagian harta yang dia miliki untuk ditasarufkan kepada yang berhak menerima. وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ “Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu.” Q Al-Maarij ayat 24 Ketiga, senantiasa percaya terhadap hari pembalasan, pada dirinya tidak ada rasa dendam, rasa iri dengki, walaupun dizalimi oleh orang lain. Karena dia yakin bahwa akan ada hari pembalasan di mana orang yang baik akan dibalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya. وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ “Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan.” QS Al-Maarij ayat 26 Keempat, tidak pernah takut kecuali kepada Allah SWT. Dengan takut kepada Allah, dapat mendorong manusia untuk meningkatkan amal ibadah kepada-Nya dan selalu menghindar dari segala macam perbuatan maksiat dan dari berbagai bencana yang akan mengakibatkan kemurkaan Allah SWT. وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ “Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.” QS Al-Maarij ayat 27 Kelima, senantiasa menjaga kemaluannya. وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya.” QS Al-Maarij ayat 29 Baca juga Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya Keenam, selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan janjinya.” QS Al-Maarij ayat 32 Ketujuh, selalu bersaksi dengan adil. وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ “Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.” QS Al-Maarij ayat 33 Kedelapan, selalu menghiasi kehidupannya dengan sabar dan shalat sebagai penolong. Sabar dan salat ini merupakan kunci keberhasilan hidup di dunia. Rasulullah SAW mengajari kita untuk tidak mengadu permasalahan hidup ini kepada orang lain, tetapi mengadulah seluruh permasalahan kita dengan kesabaran kepada Allah SWT. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” QS Al-Maarij ayat 34 BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini loading...Berkeluh kesah merupakan sikap yang tidak terpuji dan akan mendapatkan kemurkaan dari Allah Subhanahu wa taala, serta kemudharatan akan ditimpakan kepada dirinya. Foto ilustrasi/ist Bagi sebagian kaum muslimah, berkeluh kesah ketika ditimpa masalah atau musibah masih sering dianggap hal biasa atau berkeluh kesah merupakan sikap yang tidak terpuji dan akan mendapatkan kemurkaan dari Allah Subhanahu wa ta'ala, serta kemudharatan akan ditimpakan kepada dirinya. Dalam kitab yang ditulis Syaikh Abdul Lathif bin Hajis Al-Ghomidi menyebut berkeluh kesah ini termasuk dalam dosa-dosa yang sering diremehkan kaum perempuan. Baca Juga Dari Mu'awiyah diriwayatkan bahwa ia berkata Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Sesungguhnya al-fussaq orang-orang fasiq adalah penhuni neraka. Ada salah seorang sahabat yang bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang disebut al-fussaq itu?" Rasulullah menjawab,"Para wanita." seseorang berkata, Wahai Rasulullah, bukankah mereka adalah ibu-ibu kita, saudari-saudari kita dan istri-istri kita?" Beliau menjawab,"Benar. namun mereka tidak mau bersyukur jika diberi dan tidak bersabar jika mendapat musibah." HR AhmadApa yang disampaikan Rasulullah ini, ternyata masih kita lihat di zaman sekarang. Banyak kaum perempuan yang tidak sabar di kala menghadapi musibah , mereka berkeluh kesah ke sana kemari, atau perbuatannya menunjukkan kekesalan dengan sikap marah-marah, menyalahkan Allah karena menganggap Allah bakhil, serta berkeluh kesah yang menyebabkan berputus dari rahmat Allah dan karunia-Nya. Berkeluh kesah atau mengeluh sendiri dalam Al-Qur'an tidak banyak disebutkan, tapi beberapa di antaranya mengajarkan untuk menemukan solusi dari berkeluh Ta'ala berfirman إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. QS. Al-Ma’arij 19-21Kemudian firman Allah Ta'ala قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ"Dia Ya'qub menjawab, hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. QS Yusuf 86Dan firman Allah Ta'ala قَدْ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوْلَ ٱلَّتِى تُجَٰدِلُكَ فِى زَوْجِهَا وَتَشْتَكِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَآ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ"Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu Muhammad tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah, dan Allah Mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. QS al-Mujadilah 1.Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah, sebagaimana Nabi mengeluhkan perbuatan kaumnya kepada Allah Azza wa jalla."Berkatalah Rasul Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang diacuhkan. Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiaptiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. QS Al- Furqan 30-31.Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain. Sedangkan, Allah pasti memberikan jalan keluar ketika kita meminta muslimah yang baik tidak akan mengeluhkan takdir Allah kepada manusia. Sebab, dia mengetahui itulah takdir yang diberikan oleh Rabb Yang Maha Mengasihi. Ada hikmah yang tersembunyi dari takdir itu yang akan berakhir dengan keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat keluh kesah bisa diubah menjadi energi positif, manakala seseorang mampu melakukan Rasulullah untuk FatimahDalam Kitab Uqudullujain Karya Imam Nawawi Al-Bantani memuat kisah rumah tangga Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa ketika, Rasulullah mendatangi Fatimah. Putrinya itu dalam keadaan menangis sambil menggiling Fatimah yang sedang menangis, Rasulullah mendekatinya, lalu bertanya, "Wahai Fatimah mengapa engkau menangis? Allah tidak menyebabkan matamu menangis. Lalu, Fatimah menceritakan kepada ayahnya perihal sesuatu yang membuatnya menangis. " Wahai ayahku, aku menangis karena kesibukan tugas rumah tangga yang aku kerjakan setiap hari tanpa seorang pun yang membantu."Kemudian, Rasulullah duduk di samping Fatimah. Lalu, Fatimah melanjutkan ceritanya, "Wahai ayahku, dengan keutamaan yang engkau miliki, tolong katakan pada Ali supaya mau membelikan budak untukku agar dapat membantu menggiling gandum dan mengurusi pekerjaan rumah."Setelah mendengar cerita tersebut, Nabi SAW berdiri dan mengambil gandum dengan tangannya mengucapkan bismillah. Kemudian, Nabi berkata kepada putrinya sebagai bentuk nasehat dan penyemangat supaya putrinya tidak lagi mengeluh ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Beliau memberikan lima nasihat kepada Fatimah terkait keluhannya."Wahai Fatimah, Allah ingin menulis kebaikan untukmu, melebur dosa-dosamu,dan mengangkat derajatmu."" Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosanya, dan meninggikan derajat-nya.""Wahai Fatimah, tiada keringat istri ketika menggiling tepung untuk suaminya kecuali Allah menjadikan jarak baginya dan neraka sejauh tujuh khanadiq.""Wahai Fatimah, tiada istri ketika memakaikan minyak rambut pada kepala anaknya, menyisir, dan mencuci pakaiannya kecuali Allah mencatatkan baginya senilai pahala orang yang memberi makan seribu orang lapar dan ditambah dengan pahalanya orang yang memberi pakaian pada seribu orang telanjang.""Wahai Fatimah, ketika seorang istri mengandung janin di perutnya, malaikat memintakan ampun untuknya, Allah menulis 15 ribu kebaikan baginya, ketika datang rasa sakit melahirkan, Allah Ta'ala menulis pahala baginya senilai pahala mujahidin, dan ketika seorang bayi telah lahir darinya maka Allah mengeluarkan berbagai macam dosa darinya hingga dia bersih kembali sebagaimana hari ketika dia dilahirkan oleh ibunya." Demikianlah, semoga kita kaum muslimah bisa mengambil hikmah dari nasehat Rasulullah kepada Fatimah, putri tercintanya tersebut. Baca Juga Wallahu A'lam wid